Jumat, 24 September 2010

Siapakah Gerangan Manusia Yang Paling Sayang Kepadamu


Sahabatku rahimakumullah, siapakah gerangan manusia yang paling penyayang kepadamu? Paling peduli akan dirimu dan masa depanmu? Yach, dialah Rasulullah Saw.
Gambaran kasih sayangnya kepada kita dapat dilihat dalam Firman Allah Swt QS. At Taubah 9 ayat 128, yang artinya:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min”. (Al Qur’an At Taubah 9 ; 128)
Pada suatu malam, Beliau berdo’a semalam suntuk kepada Allah dengan ungkapan segenap jiwa dan perasaannya yang penuh kasih, berdo’a agar kita selamat.

“Ya Allah, Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba_Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al Qur’an Al Maidah 5 ; 118)
Dengan mengangkat kedua belah tangannya, Beliau berucap, “Allahumma, ummati, ummati ! Wahai Allah, umatku, ! umatku, !” Kemudian berlinang air matanya,

Dari Abu Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash r.a, katanya, Nabi Saw membaca Firman Allah (do’a Nabi Isa a.s./Al Qur’an Al Maidah 5 ; 118) tersebut di atas. Lalu Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya seraya  berkata, “Allahumma, ummati, ummati !” (Wahai Allah! Umatku! Umatku!). dan sesudah itu Rasulullah Saw menangis. Maka berfirman Allah Azza wa Jalla kepada Jibril a.s., “Hai, Jibril ! Pergilah kepada Muhammad ! (dan sesungguhnya Tuhanmu Maha Tahu) Tanyalah kepadanya kenapa dia menangis. Maka pergilah Jibril kepada Muhammad Saw, menanyakan kenapa. Rasulullah Saw lalu menceritakan kepada Jibril kenapa beliau menangis dan mengatakan (Padahal Allah Maha Tahu). Maka firman Allah, “Hai, Jibril! Pergilah kepada Muhammad, katakana kepadanya: “Aku akan memperkenankanmu membela umatmu dan tidak akan mengecewakanmu”.
Ridha Allah atas pembelaan Rasul kepada kita dan seluruh umatnya inilah yang dinamakan syafaat Beliau kepada kita. Namun dengan syarat kita tidak boleh mempersekutukan Allah Swt.

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah Saw, bersabda : “Setiap Nabi mempunyai do’a mustajab (do’a yang pasti diperkenankan), karena itu para nabi segera memanfaatkan do’anya untuk menolong umatnya. Tetapi aku akan memanfaatkan nanti untuk membela umatku di hari kiamat. Insya Allah do’aku itu akan mencapai setiap umatku yang meninggal dengan tidak mempersekutukan Allah Swt”.
Dan seandainya saja kita tahu betapa ikhlas dan tulusnya Rasulullah Saw kepada kita dan seluruh umatnya,  Beliau ingin kita semua selamat dan beroleh jalan yang lurus,  Tidak ingin kita tersesat jalan (kafir) tertutup hatinya dari menerima kebenaran, hal ini dapat kita lihat:

Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) r.a., katanya Rasulullah Saw, bersabda kepadanya, sabdanya: “Bacakanlah Qur’an kepadaku !” Jawabku, Bagaimana pula aku harus membacakannya kepada anda, sedangkan Qur’an itu sendiri diturunkan kepada anda. Sabda beliau : “Aku ingin mendengarkannya dari orang lain.” Karena itu kubacakan kepada beliau Surah An Nisa. Ketika bacaanku sampai kepada ayat:
Fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bisyahidin wa ji’na bika haula syahida’. “Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)”. (Al Qur’an An-Nisa’ 4 ; 41)

Ketika itu aku mengarahkan pandanganku kepada beliau, maka kelihatan olehku air matanya mengalir.
Karena itu, pantaslah saja Allah sangat menyayanginya, mengasihinya, dan bersyalawat untuknya, Bagaimana dengan kita?,
***

Rindu kami padamu ya Rasul, Rindu tiada terperih, berabad jarak darimu ya Rasul, serasa dikau di sini, Cinta ikhlasmu pada manusia bagaikan cahya suarga. Dapatkah kami membalas cintamu, secara bersahaja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar